Kiranya ini lah yang sedang berusaha dijawab oleh Wawan Susetya melalui karyanya berjudul Senyum Manis Wali Sanga. Novel setebal 405 halaman ini berhasil membungkus sejarah sekaligus nilai moral Wali Sanga dengan alur yang menarik, begitu berbeda dengan yang kita rasakan ketika sekedar membaca buku sejarah.
"Terlepas adanya karamah (keistimewaan atau kelebihan yang diberikan Allah kepada para wali-Nya) Wali Sanga, yang patut dijadikan teladan adalah kesungguhan dan ketulusan mereka dalam menggiring rakyat kecil agar mau hijrah dari kegelapan menuju cahaya terang benderang Islam," tutur Wawan.
Benar saja, dalam setiap bagian kronologisnya, nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam perilaku Wali Sanga mengalir dengan indah sehingga mudah untuk diresapi.
Meskipun buku ini tidak membahas jauh sejarah 'keorganisasian' maupun pergantian anggota Wali Sanga, karya Wawan ini cukup asik dibaca dan menjadi awal pengenalan sejarah dan teladan Walisongo. Sehingga para tokoh Walisongo di dalamnya bisa lebih dirasakan 'hidup'.
Saat ini buku berjudul "Senyum Manis Wali Sanga" tidak dicetak, namun pada umumnya bisa didapatkan di bazar buku Diva Press.
(isk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar